CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 21 Juli 2013

PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS KEHAMILAN TRIMESTER I,II DAN III PADA SISTEM PERKEMIHAN,SISTEM PENCERNAAN,DAN SISTEM MUSKULOSKELETAL


SISTEM PERKEMIHAN

Sistem perkemihan adalah sistem yang  berkaitan dengan fungsi eliminasi dan produksi urine dalam tubuh.Sistem ini juga dianggap penting yang berhubungan dengan kontrol keseimbangan air dan elektrolit serta tekanan darah.Uterus pada wanita tidak hamil berada tepat di belakang dan sebagian di atas kandung kemih.Saat Hamil,uterus membesar mempengaruhi semua bagian saluran kemih pada waktu yang berbeda dan hormon kehamilan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan efek mekanis.
Yang termasuk  organ sistem perkemihan adalah:
1.Ginjal
2.Ureter
3.Vesika Urinaria
4.Urethra
Dari Keempat Organ Perkemihan Tersebut Mengalami Perubahan – Perubahan Selama Kehamilan
1.Ginjal (Ren) dan Perubahannya.
Bentuk seperti kacang panjang,terletak di belakang dari bagian abdomen.
Ren kiri terletak setinggi Vertebra lumbal  I – IV dan Ren kiri terletak  setengah badan vertebra lebih rendah daripada yang kiri karena di sebelah kanan ada hepar.Mempunyai 2 ekstremitas superior( ada glandula supraren/kelenjar anak ginjal).Dan ekstremitas inferior.Mempunyai 2 margo lateral dan margo medial(ada hilus renalis) merupakan tempat keluar masuknya vasa,saraf,limfe dan ureter.Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan volume darah dan curah jantung juga produk metabolisme tetapi juga menjadi organ utama yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan trimester I ginjal mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar dari peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler.Dilatasi kaliks dan pelviks ginjal dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan resiko infeksi saluran kemih.Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis terjadi pada 80 -90% wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh progesteron dan peningkatan.
Tekanan intraureter superior terhadap tepi pelviks.Hidronefrosis lebih sering terjadi pada ginjal kanan,dan kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan distensi urethra kanan.

2.Ureter
Merupakan saluran yang menghubungkan dari Ren menuju ke vesika Urinaria.Ureter memanjang dan membentuk kurva tunggal atau ganda yang tampak seperti sebuah belitan pada pemeriksaan sinar-X. Pada Trimester I Begitu uterus menjadi organ abdomen, penambahan massanya menekan ureter pada tepian pelviks.Kompresi ini menyebabkan peningkatan tonus intraureter yang terletak di atas pelvis.Hal ini yang menyebabkan produksi urin yang meningkat.Juga meningkatkan diameter lumen ureter,dan hipertonisitas serta hipomotilitas.Karena perubahan ini, pada Trimester II volume ureter mungkin meningkat 25 kali dibandingkan dengan keadaan tidak hamil,equivalen dengan peningkatan 300 ml Urine.Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri mengalami pembesaran karena pengaruh progesteron.Akan tetapi,ureter kanan lebih lebih membesar karena lebih banyak mendapat tekanan dibandingkan dengan ureter kiri.Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan atau karena orang banyak beraktifitas dengan bagian kanan tubuh. Pada Trimester III Akibat tekanan pada ureter  kanan tersebut, lebih sering terjadi Hidroureter.Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi panggul.Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan daripada bagian kiri akibat Dekstrorotasiuterus saat keluardari panggul.

4.Vesika Urinaria
Merupakan suatu kantong muskulomembran yang berfungsi untuk menampung urine.Pada kehamilan Trimester I tonus kandung kemih menurun sebagai respons otot polos terhadap efek progesteron.Kapasitas kandung kemih meningkat hingga 1 liter yang menyebabkan ibu hamil lebih sering kencing.Karena pembesaran uterus selama Trimester II kehamilan,kandung kemih terdorong ke arah anterior dan superior.Perpindahan ini mengubah letak intravesikuler ureter,yang kemudian menyebabkan regurgitasi urin ke Ureter pada saat berkemih.Pada Trmester III Permukaan mukosa menjadi hiperemia dan edema sehingga terjadi peningkatan resiko trauma pada persalinan.Selanjutnya,jika pada kandung kemih penuh maka akan disalurkan ke urethra.

5.Urethra
Merupakan saluran terakhir dari saluran kemih.Memiliki panjang 4 cm pada wanita dan terdiri dari saluran sempit yang berada di dalam lapisan luar dinding vagina anterior.Urethra bermula dari leher vesika urinaria dan terbuka kedalam vestibulum vulva sebagai meatus urethra.Selama Kehamilan Trimester I, urethra sedikit memanjang dan pada Trimester II, Uretrhra akan  lebih memanjang terutama pada Trimester III,urethra akan lebih memanjang karena Vesika Urinaria tertarik keatas ke arah abdomen dan dapat bertambah panjang beberapa centimeter.
Pola normal berkemih pada wanita tidak hamil,pada siang hari,berkebalikan dengan pola pada wanita hamil.Wanita yang hamil mengumpulkan cairan(air dan natrium)selama siang hari dalam bentuk edema dependen akibat tekanan uterus padapembuluh darah panggul dan vena kava inferior.dan kemudian mensekresikan cairan tersebut pada malam hari melalui kedua ginjal ketika wanita berbaring.

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan adalah Wanita hamil sering mengeluhkan perubahan nafsu makan,jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi,dan toleransinya terhadap makanan tertentu.Walaupun beberapa perubahan mungkin dipengaruhi oleh faktor sosial budaya,faktor anatomi dan pengaruh hormon pada saluran pencernaan mengubah fungsi – fungsi yang biasa dijalankan oleh sistem pencernaan.Diantaranya adalah:
1.Mulut
Banyak wanita yang mengalami perubahan dalam pengecapan segera setelah konsepsi.Keadaan ini mungkin disebabkan pengaruh hormon saliva,dan juga pada indra penciuman.Saliva menjadi lebih asam selama Kehamilan.Walaupun studi terdahulu mengatakan adanya peningkatan produksi saliva,Studi lain berpendapat bahwa keadaan ini hanya suatu persepsi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan menelan selama periode mual muntah.Beberapa wanita tercatat mengalami ptialisme(hipersaliva)yang terjadi pada siang hari dan berakhir pada saat persalinan.Di bawah pengaruh estrogen,gusi menjadi lebih berpembuluh,terjadi hiperplasia dan edema.Penurunan ketebalan Permukaan epitel gusi berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi penyakit gusi selama kehamilan.Pendarahan mungkin terjadi padaa saat menggosok gigi atau mengunyah dan permukaan yang rapuh menyebabkan mudah terkena radang gusi.
Diperkirakaan 50 – 77% wanita mengalami radang gusi selama kehamilannya.Insidennya meningkat apabila sedang mengalami masalah gusi lainnya, umur ibu lebih tua dan meningkatnya paritas.Pada kurang dari 2%waanita hamil,hiperplasia gusi menyebabkan terbentuknya masa yang rapuh,menyerupai tumor yang disebut epulis.Epulis biasanya sembuh secara spontan setelah melahirkan,tetepi mungkin perlu diinsisi selama kehamilan.berlangsung jika terjadi pendarahan yang banyak dan muncul penyakit gusi dan gigi.

2.Esofagus
Tonus pada sfingter esofagus bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron,yang menyebabkan relaksasi otot polos.Penurunan tonus ini berkaitan dengan terjadinya refluks asam dari lambung ke esofagus.Perubahan pada diafragma akan Lebih berkontribusi menimbulkan masalah dengan mengubah secara akut sudut esofagus – gaster, sehingga makin memperberat Refluks.

3.Lambung
Penyebab dari progesteron dapat menurunkan tonus dan motilitas lambung. Selain itu,juga menurunkan tonus sfingter pilorus,menyebabkan refluksnya isi cairan basa duodenum kedalam lambung.Semakin kehamilan berlanjut,tekanan pada lambung oleh uterus yang membesar dapat menurunkan jumlah makanan yang dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman.Penurunan produksi asam dan pepsin juga mungkin memperlambat pencernaan, walaupun efek kehamilan pada sekresi asam lambung belum dipahami dengan baik.

4.Usus Besar dan Kecil
Relaksasi otot polos karena pengaruh progesteron menyebabkan penurunan tonus dan motilitas usus.Penurunan motilitas lebih jauh dipengaruhi oleh penurunan motilitin,sutu hormon peptida.Penurunan pada tonus menimbulkan perpanjangan waktu transit,yang akan makin lama seiring dengan berkembangnya kehamilan.Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatam lama waktu transit pada akhir kehamilan disebabkan penghambatan kontraksi otot polos pada usus.Perpanjangan waktu transit dan ditambah dengan adanya hipertrofi vili Duodenum,menyebabkan peningkatan kapasitas absorpsi.
Peningkatan absorpsi zatbesi,kalsium,lisin,valin,glisin,prolin,glukosa,natrium,klorida dan air.Pengaruh progesteron pada enzim pentranspor mungkin menyebabkan penurunan absorpsi niasin,riboflavin,dan vitamin B6.
Penurunan motilitas dan memanjangnya waktu transit di kolon menyebabkan peningkatan absorbsi air,yang kemudian meningkatkan resiko terjadinya konstipasi.
Peningkatan Flatulens juga ditemukan.Seiring dengan berkembangnya uterus,apendiks,dan sekum terdorong ke atas dan lateral.Perubahan anatomis ini penting untuk di ingat pada saat ibu mengeluhkan nyeri akut abdomen dan apendisitis.
Hemoroid biasa terjadi selama kehamilan.Disebabkan oleh relaksasi dinding pembuluh darah sekunder akibat peningkatan progesteron, dan penekanan vena oleh berat dan ukuran uterus yang makin membesar.Usaha mengejan pada saat defekasi karena adanya konstipasi juga berperan terhadap munculnya hemoroid.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

         Pada Kehamilan Trimester I belum terjadi lordosis hanya nyeri pada punggung.Pada Trimester II sudah  terjadi Lordosis yang diakibatkan  kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai.Sendi sakroilliaka,sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya,yang diperkirakan karena pengaruh hormonal yaitu pada peningkatan hormon estrogen,progesteron,dan elastin dalam kehamilan yang dapat mengakibatkan  kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian dan menyebabkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada Trimester  III.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan :
a)      Peregangan otot-otot
b)      Pelunakan ligamen – ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan –perubahan tersebut adalah:
a)      Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan )
b)      Otot - otot abdomal(meregang ke atas uterus)
c)      Otot dasar panggul(menahan berat badan dan tekanan uterus)

Bagi ibu hamil,bagian ini merupakan titik – titik kelemahan srtuktural dan bagian bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan.Oleh karena itu,masalah postur merupakan hal biasa dalam kehamilan:
a)      Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan mengubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b)      Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda–benda( dan memar biru) dan kehilangan keseimbangan lalu jatuh.


***SEMANGAT BIDAN INDONESIA***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar