CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 23 Desember 2013

GIZI DAN ALAT PERMAINAN BAYI USIA 10-12 BULAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masa balita merupakan masa emas, jendela kesempatan dan merupakan masa kritis untuk anak usia 0-5 tahun (Depkes, 2006).  Diperkirakan lebih dari 200 juta anak balita di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena masalah kemiskinan, malnutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung, sehingga mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi, dan sosial anak. Jumlah Balita yang mencapai 10% dari penduduk Indonesia, menjadikan tumbuh kembang balita ini sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas generasi masa depan bangsa.
Menurut Soetjiningsih (1995), tumbuh kembang balita merupakan proses yang kontinyu, yang dimulai sejak dalam kandungan sampai dewasa.  Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Lingkungan yang menunjang akan mengoptimalkan potensi yang genetik yang dipunyai seorang anak. Selain faktor-faktor tersebut, ada juga kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sehingga balita bisa mengalami tumbuh kembang optimal diantaranya adalah gizi tercukupi, stimulasi yang memadai, dan eliminer terhadap faktor yang menggagu tumbuh kembang.
Stimulasi atau rangsangan bermain erat kaitannya dengan merangsang fungsi : sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan dan moral. Sedangkan gizi balita sampai sekarang ini masih menjadi fokus Indonesia dalam pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Mengingat pentingnya masalah gizi dan stimulasi pada masa balita, dan berbagai fenomena mengenai tumbuh kembang balita yang terjadi di Indonesia, penulis tertarik untuk membuat makalah tentang Kebutuhan Nutrisi dan Stimulasi untuk bayi usia 10-12 bulan.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan definisi tumbuh kembang ?
1.2.2        Apa saja kebutuhan tumbuh bayi 10-12 bulan ?
1.2.3        Apa saja  kebutuhan kembang bayi 10-12 bulan ?


1.3  Tujuan
1.3.1        Menjelaskan definisi tumbuh kembang
1.3.2        Mengetahui kebutuhan tumbuh bayi 10-12 bulan
1.3.3        Mengetahui kebutuhan kembang bayi 10-12 bulan

1.4     Manfaat           
1.4.1    Mahasiswa memahami definisi tumbuh kembang
1.4.2    Mahasiswa memahami kebutuhan tumbuh bayi 10-12 bulan
1.4.3    Mahasiswa mengetahui kembang bayi 10-12 bulan

















BAB II
ISI

A.     Tumbuh Kembang
Istilah tumbuh – kembang memiliki keterkaitan satu sama lain dan merupakan 2 unsur yang wajib dipenuhi. Adapun perbedaannya terletak pada definisi yakni ;
1.      Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh), sedangkan
2.      Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan “tumbuh” asupan nutrisi seimbang, istirahat dan olahraga menjadi faktor utama untuk terjadinya proses tersebut yang sering dikenal dengan istilah “Asuh”. Sedangkan terwujudnya “kembang” diperankan oleh adanya stimulasi, pengenalan tentang emosi, dan latihan-latihan yang mengasah setiap indra (kemampuan motorik baik kasar ataupun motorik halus) dan dikenal dengan “Asih dan Asah”.
Untuk bayi yang berusia 10-12 bulan mengalami peningkatan kebutuhan untuk tumbuh dan kembang yang lebih banyak dibandingkan dengan usia sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat tambahan dan perubahan kebutuhan untuk tumbuh-kembang seiring dengan pertambahan usianya.

B.     Pertumbuhan Bayi 10-12 Bulan
Pertumbuhan bayi usia 12 bulan meliputi:
1.      Panjang, berat dan lingkar kepala normal
Jenis kelamin
Panjang badan (mm)
Berat badan (kg)
Lingkar kepala (cm)
Laki-laki
73-78
8,8-10,9
45-48
Perempuan
72-76
8,8-10,2
44,8-46,4
(NHCS)
2.      Pertumbuhan dan kebutuhan kalori usia 9-12 bulan
Pertumbuhan panjang
1,2 cm/bulan
Pertumbuhan lingkaran kepala
0,50 cm/bulan
Pertambahan berat
±1,3 kg/bulan
Pemberian harian yang dianjurkan
100 kcal/kg/hari

C.    Kebutuhan Gizi Bayi 10-12 Bulan
1.      Konsep gizi seimbang
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makan yang lain. Jadi mengkonsumsi makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain : Beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak margarain dan santan yang mangandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan seperti keju. Zat pembangunan berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan zat pembangaun dan satu jenis makan sumber zat pengatur. Ini adalah penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Yang ideal adalah jika setiap kali makan, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah). Sebagai contoh bila seseorang pada waktu pagi hanya minum kopi dan makan singkong rebus, berarti belum beranekaragam. Dengan makanan yang seimbang dan serat yang cukup (25-35 gram/hari) dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif seperti misalnya, jantung koroner, darah tinggi, diabetes melitus, dan sebagainya.
2.      Kebutuhan gizi bayi 10-12 bulan
a.       Makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Bayi yang telah berusia 10-12 bulan disamping mengonsumsi ASI juga sudah dianjurkan untuk mendapatkan MP-ASI. MP – ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi yang diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain ASI setelah umur 4 bulan.
Jenis makanan yang dianjurkan untuk bayi usia 10-12 bulan adalah makanan lembek. Sejak umur 10 bulan, makanan keluarga perlu diperkenalkan kepada bayi, agar pada saat berumur 12 bulan, bayi sudah dapat makan bersama keluarga. Porsi makanan anak 12 bulan kira-kira separuh dari porsi orang dewasa. Pemberian ASI tetap diteruskan sampai bayi berumur 2 tahun. Makanan selingan yang bergizi (bubur kacang hijau, biskuit, pepaya/jeruk) perlu ditambahkan
MPASI harus aman untuk bayi. Makanan harus bebas patogen (cuci tangan, pilih mkann segar, simpan dan masak dengan baik), bebas toksin/racun, tidak ada bahan kimia berbahaya, tidak ada tulang/bagian keras yang bisa menyebabkan keselek, dan tidak panas mendidih.
b.      Angka kecukupan gizi
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi kebutuhan bayi  kelompok 7-12 bulan setiap hari yakni :
·         kalori                    : 800 KKal,
·         protein                 : 15 gr,
·         Vit A                   : 350 RE,
·         Vit D                   : 10 ug,
·         Vit E                    : 4 mg,
·         Vit K                   : 10 mg,
·         tiamin                   : 0,4 mg,
·         ribovlavin             : 0,5 mg,
·         niasin                   : 3,8 mg
·         selenium               : 15 ug
·         Vit B                  : 12 0, 
·         asam folat           : 22 ug,
·         piridoksin           : 0,6 mg,
·         Vit C                  : 35 mg,
·         kalsium               : 400 mg,
·         fosfor                 : 250 mg,
·         besi                     : 5 mg,
·         seng                    : 5 mg,
·         lodium                :70 ug,

 (sumber : LIPI Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1998).
c.       Macam-macam kebutuhan bayi 10-12 bulan
1)      Kebutuhan buah
a)      Buah yang disarankan: pada usia 11-12 bulan, karena biasanya gigi-giginya sudah kuat dan lengkap, dianjurkan memberi buah yang dapat dimakan utuh, seperti pisang untuk melatihnya mengunyah..
b)      Kebutuhan sehari : Sebanyak ¼ gelas sehari
c)      Cara pengolahan:
·         Segar / dimasak/ dibuat bubur kental
·         Khusus tomat sebaiknya diblansir terlebih dahulu, kemudian kupas kulit arinya sebelum diberikan atau diolah menjadi pure. Selanjutnya, di usia 1 tahun ke atas, bayi/batita sudah dapat mengonsumsi nanas, sawo, dan mangga.
·         Jika ingin jus, murni buah saja tanpa tambahan gula atau susu dan lainnya, jumlah yang kecil dan diberi air.
·         Hindari Buah Kalengan untuk Balita
d)     Beberapa anjuran jenis buah-buahan yang bagus dikonsumsi
·         Pepaya
Sumber yang tinggi kandungan betakaroten, vitamin C, mineral kalium dan magnesium, serta mengandung senyawa flavonoid. Pepaya juga mengandung enzim papain yang berfungsi sebagai penghancur serat makanan sisa sehingga dapat mencegah sembelit. Pemberian sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung dalam jumlah banyak. Misalnya, 2 sendok makan, kemudian meningkat 4 sendok. Jangan langsung 1 mangkuk. Jika terlalu banyak akan menyebabkan hiperkaroten, bahkan dapat mengganggu saluran pencernaan bayi.
·         Melon
Kaya akan vitamin A, B kompleks dan vitamin C, juga banyak mengandung mineral kalium serta magnesium. Melon oranye sangat kaya akan zat betakaroten. Bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan.
·         Avokad
Banyak mengandung vitamin A dan E. Karena kandungan lemaknya cukup tinggi, maka kedua jenis vitamin tersebut mudah diserap oleh tubuh. Kandungan lemaknya tergolong jenis yang sehat sehingga baik untuk pertumbuhan sel otak bayi. Bermanfaat pula untuk menurunkan kandungan kolesterol dan meningkatkan jumlah penyerapan karbohidrat sehingga bayi dapat terhindar dari malnutrisi.
·         Belimbing Buah
Banyak mengandung serat makanan, vitamin A dan C serta kalium. Belimbing buah juga baik dikonsumsi untuk menambah daya tahan tubuh.
·         Pisang
Kandungan pisang mudah diserap oleh tubuh. Banyak mengandung kalsium, zat besi, fosfor, vitamin C dan B. Pilihlah pisang yang matang. Kandungan vitamin C, B kompleks, B6 dan serotonin pada pisang berfungsi sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.
·         Pir
Buah pir mudah dicerna oleh bayi. Karenanya pir dapat diperkenalkan secara dini. Pir kaya akan kandungan serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Kupas terlebih dahulu kulitnya sebelum diolah agar lebih mudah dicerna.

·         Apel
Apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Fitokimia dalam apel berfungsi sebagai zat antioksidan yang dapat melawan kolesterol jahat, LDL (Low Density Lipoprotein) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Sedangkan zat flavonoid merupakan unsur yang dapat mengurangi risiko terkena radikal bebas yang menyebabkan penyakit kanker.
·         Jeruk
Jeruk kaya akan vitamin dan mineral serta zat gizi esensial seperti potasium, folat, kalsium, niasin, vitamin B6, vitamin C, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan lain-lain. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung kolesterol, sodium, dan lemak. Vitamin C merupakan bahan yang dapat menambah daya tahan tubuh, juga berperan membantu proses penyerapan zat besi, sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.
·         Tomat
Tomat kaya akan zat lycopen, yaitu suatu antioksidan yang mampu mencegah dan mengurangi risiko kanker terutama kanker leher rahim, ginjal dan pankreas. Kandungan vitamin A dan C-nya berperan meningkatkan imunitas tubuh. Mengonsumsi 100 g tomat berukuran sedang mampu menyediakan separuh dari kebutuhan vitamin C tubuh.
·         Jambu Biji
Memiliki kandungan vitamin C paling tinggi dibanding jenis buah lainnya Paling tidak dalam 100 g jambu biji terkandung kurang lebih 87 mg vitamin C. Karena itu, jambu biji sanggup memulihkan fungsi ketahanan tubuh.
2)      Kebutuhan makanan sumber karbohidrat dan sayuran
Setelah buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat (beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu jenis karbohidrat yang tidak tercerna.
Pada tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi mengenal citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.
Selain menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin. Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung serat berlebihan.
Lazimnya, nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
a)      Makanan sumber pati :
Nasi: beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak), kentang, ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu, singkong: Singkong mentega/kuning, jagung segar: Jagung manis, jagung biasa, makaroni: Makaroni elbow / bengkok mini, mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya dari produsen terpercaya), havermut : quick cooking oats, roti :Sebaiknya pilih roti wholewheat (roti gandum), labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang (kabocha)
b)      Sayuran yang aman diberikan pada bayi:
Bayam (merah ataupun hijau), kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda, wortel, tomat : Tomat merah, brokoli, kembang kol, buncis: Buncis muda atau buncis baby, kacang polong segar/beku
3)      Kebutuhan makanan sumber protein
Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit, seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt), keju alami (natural cheese) dan tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri dan kapang (jamur). Jumlah nasi atau sumber karbohidrat lain yang dibutuhkan setiap hari adalah (2-3 kali penyajian kecil) dan sayur-sayuran (1/4 gelas sehari) dengan saran penyajian yakni segar, dimasak, atau dibuat bubur kental. Berikut ini sumber protein yg aman utk bayi:
·         Telur : Terutama kuning telur
·         Hati : Hati ayam, hati sapi
·         Daging ikan : Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,
·         Ikan marlin, ikan tenggiri
·         Daging ayam: Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
·         Daging sapi : Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has luar (tenderloin)
·         Keju:Pilih keju alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
·         Kacang merah: kacang merah segar, kacang merah kering
·         Kacang hijau : Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang 4-6 jam)
·         Kacang tolo
·         Tempe : Pilih tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau dicincang halus, dimasak hingga empuk)
·         Tahu: Pilih tahu putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)
4)      Kebutuhan minum susu dan air putih
Kebutuhan asupan susu yakni 480-720 ml sehari (dengan gelas), sedangkan air putih disarankan 60-120 ml sehari. Saran penyajian adalah mulai diajarkan untuk menggunakan gelas.

D.    Kebutuhan Kembang Bayi 10-12 Bulan
1.      Perkembangan Anak Bulan Ke-10
a.       Perkembangan Motorik Kasar
Gerakannya untuk duduk sudah lebih bebas. Ia pun makin mahir mengatur posisi tubuhnya.
Bayi mulai berjalan merambat dengan berpegangan pada furnitur yang ada. Ketika berdiri berpegangan, ia sudah dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama, sekitar setengah menit atau lebih. Telapak kaki sudah dapat menapak dengan baik.
Ketika dipegangi tangannya untuk ditatih, ia sudah dapat melangkahkan kakinya untuk berjalan.
b.      Perkembangan Motorik Halus
Koordinasi kedua belah tangan sudah lebih baik. Kubus atau balok mainan yang dipegang oleh masing-masing tangannya sudah dapat dipukul-pukulkan.
Karena kerja sama kedua tangannya sudah baik, bayi bisa menirukan gerak tepuk tangan.
Beberapa kemampuan yang didapatkan bayi 10-12 bulan diantaranya :
·         Bayi akan menguasai pegang menjepit, memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk.
·         Hal ini memungkinkan bayi untuk makan o-berbentuk sereal dan menempatkan benda kecil di dalam kotak.
·         Bayi juga dapat stack, sarang dan membandingkan benda-benda di tangan masing-masing
·         Bayi belajar untuk menggunakan tangan masing secara bebas dalam bermain, yang biasanya terjadi sekitar usia 12 bulan. Hal ini memerlukan mahir koordinasi tangan-mata.
c.       Perkembangan Kognitif
Bayi masih senang bermain-main menjatuhkan objek. Bayi pun mulai mencoba-coba melemparkan mainannya dengan gembira, seperti mengharapkan suatu sensasi dari permainan tersebut.
Kemampuannya untuk mengamati sikap, ucapan dan perilaku orang dewasa yang berinteraksi dengannya semakin bertambah. Ia dapat menirukan beberapa hal sederhana yang baru, seperti peniruan kata maupun gerak tubuh.
Ketika diajak melihat-lihat buku sambil didongengi cerita, bayi mulai menunjukkan perhatian dan ketertarikan pada gambar-gambar di dalamnya.
d.      Perkembangan Bahasa
Seperti di usia sebelumnya, bayi suka menirukan ucapan yang dikatakan orang dewasa kepadanya. Lakukan dialog lebih sering dengan menggunakan kata-kata sederhana. Ucapkan berulang kali agar dapat ditirunya meski tidak sempurna.
Bayi mengerti kata-kata yang dikenalnya, seperti jika ditanya, "Mana Ayah?" ia akan memberi respons dengan memalingkan kepalanya mencari orang yang dimaksudkan. Jika ia menemukan "ayah" akan ditatapnya sang ayah.
Bayi sudah mengerti kata "ya" dan "tidak" dan dapat memberi respons saat mendengar kata tersebut. Bayi seperti terdiam ketika yang didengarnya adalah kata "tidak".
e.       Perkembangan Sosial Emosi
Ia merasa senang ketika mendapat perhatian atau diberi pujian karena melakukan sesuatu. Sesuai yang diharapkan orang dewasa di sekitarnya. Ada kecenderungan ia akan melakukan kembali atau mengulang perilaku tersebut.
Perasaan takut, khawatir, dan rasa tak nyaman terhadap orang tertentu, situasi atau orang asing, dan ditinggalkan orang terdekatnya masih ditemui di usia ini.
Antusias mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, apalagi dengan kemampuan motoriknya yang semakin bertambah. Perhatikan faktor keamanan lingkungan di sekitar bayi.
f.       Kemandirian
Teruskan melatihnya makan sendiri. Ia akan menggunakan jari-jemari tangannya untuk memasukkan makanan ke mulut. Ajarkan cara memegang sendok untuk mengambil makanan di piringnya.
Bayi bisa menggunakan jempol dan jari tangan lainnya untuk memegang gelas dan belajar minum. Gunakan gelas plastik agar aman.

2.      Perkembangan Anak Bulan Ke-11
a.       Perkembangan Motorik Kasar
Posisi duduk sudah stabil dan seimbang dengan baik, bahkan bayi sudah bisa bergerak memutar pada saat duduk. Masih melancarkan kemampuan berjalannya. Teruskan stimulasidengan menatih atau membiarkan ia merambat sambil berpegangan pada meja, kursi atau barang di dalam rumah yang dapat menopang tubuhnya. Dalam posisi berdiri, bayi sudah dapat membungkukkan badan ke arah posisi duduk. Beberapa bayi sudah dapat berjalan sendiri 1-2 langkah, kemudian terjatuh.
b.      Perkembangan Motorik Halus
Masih senang memukul-mukulkan kedua mainan yang ada pada masing-masing tangannya. Gemar memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadahnya. Selama bermain terkadang ia mengulurkan pergelangan tangannya atau memanipulasi objek mainannya. Bayi dapat memegang mainan menggunakan kelima jarinya, untuk benda kecil ia sudah dapat memegang dengan ibu jari dan telunjuk. Bayi dapat merasakan perbedaan permukaan benda halus dan kasar dengan telapak tangannya.
c.       Perkembangan Kognitif
Bila mendengar suatu bunyi, ia akan berusaha mencari sumber suara dengan menggerakkan kepala maupun bahunya. Bayi akan meniru gerak secara spontan dan juga hal-hal baru yang diajarkan padanya. Bila kedua tangannya sedang "penuh" memegang mainan, lantas ada objek lain yang menarik perhatiannya, maka ia tetap berusaha mengambilnya. Adakalanya ia letakkan dulu satu mainannya untuk mengambil benda tersebut. Seperti di usia sebelumnya, jika ada mainan yang diinginkannya terhalang sesuatu, bayi akan berusaha mengambilnya dengan berbagai cara atau menyingkirkan halangan tersebut.
d.      Perkembangan Sosial-Emosi
Bayi mengekpresikan permintaannya dengan menunjuk objek yang diinginkan. Seperti di usia sebelumnya, ia memperlihatkan rasa suka dan tidak pada seseorang, objek maupun tempat. Bisa diajak "bekerja sama" dalam bermain. Contoh, bayi akan memberi saat kita memintanya untuk memberikan sesuatu yang ada dalam genggamannya. Masih mengalami ketakutan dan rasa tak nyaman bila berpisah dengan ibu. Ini wajar saja karena ada kedekatan secara emosional dan ketergantungan yang kuat pada figur ibu.
e.       Perkembangan Bahasa
Bisa menyebut kata "mama", "papa" atau "dada". Beri respons kala bayi mampu mengucapkan kata-kata tersebut. Hal ini amat berarti baginya. Dari pengalaman, ia belajar bahwa dengan berteriak ia bisa menarik perhatian orangtuanya. Dari itu ia sering mengeluarkan suara-suara ribut seolah berseru. Bayi sudah dapat mengerti namanya. Lakukan stimulasi dengan sesering mungkin memanggil namanya.
f.       Perkembangan Kemandirian
Dapat menggunakan tangan serta jemari tangannya dengan lebih baik. Untuk itu, latih bayi untuk memegang sendok meski caranya masih dengan tangan mengepal. Ketika dipakaikan baju sudah bisa diajak bekerja sama. Contoh, dengan mengulurkan tangan atau kaki.
3.      Perkembangan Anak Bulan Ke-12
a.       Perkembangan Motorik Kasar
Berdirinya semakin stabil dan sudah dapat tanpa berpegangan. Dapat berjalan beberapa langkah meski masih butuh penopang untuk keseimbangan tubuhnya. Bantu bayi dengan memegangi kedua atau salah satu tangannya. Dapat bergerak dari posisi duduk ke berdiri dengan cara berlutut; satu kakinya ditarik dan diangkat sampai akhirnya dapat berdiri.
b.      Perkembangan Motorik Halus
Kegemarannya memasukkan dan mengeluarkan objek dari/ke dalam wadah masih terus berlangsung. Mengambil objek yang kecil (sebesar buah kismis) masih dengan menjimpit (dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk). Dapat memegang krayon dan mengarahkannya pada kertas, namun belum membuat suatu coretan.
c.       Perkembangan Sosial-Emosi
Kesadaran akan lingkungan sekitar semakin bertambah. Hal ini merupakan pertanda baik. Ia dapat mengenali orang baru yang dijumpai. Begitu pula dengan permainan atau barang-barang di sekitarnya. Takut pada orang asing dan takut berpisah dari ibu juga masih ditemui di usia ini. Ada juga rasa takut lain, seperti takut ketika dicuci rambutnya, takut pada suara keras, takut pada sesuatu yang tiba-tiba bergerak, dan lainnya. Namun rasa takut ini biasanya akan hilang dalam beberapa bulan ke depan. Bayi menolak perhatian dari orang lain dengan cara rewel atau menangis (terutama bila ada ibu di dekatnya). Jika memegang suatu objek ia akan mengulurkannya kepada orang yang ada di dekatnya. Bukan untuk memberikan melainkan hanya memperlihatkan pada orang tersebut.
d.      Perkembangan Kognitif
Memperlihatkan pemahaman akan kata yang familiar. Contoh, "Ambil boneka beruangnya, Sayang!" Meski tidak langsung memberi respons dengan mengambil, bayi akan memerhatikan objek yang dimaksud. Hal ini menandakan ia mengerti "boneka beruang" yang dimaksudkan. Memerhatikan arah gerak suatu objek yang dilemparkannya dan memerhatikandampak yang ditimbulkan dari objek yang dilempar tersebut. Ini merupakan permainan yang menarik baginya. Sudah mengerti akan perkataan "tidak". Bayi akan berhenti melakukan sesuatu atau terdiam ketika mendengar kata "tidak". Memberi respons pada permintaan-permintaan sederhana. Umpamanya, "Ayo ke sini, Sayang." Maka bayi pun memberi respons dengan mendekat.
e.       Perkembangan Bahasa
Seperti di usia sebelumnya, bayi dapat mengucapkan beberapa kata sederhana seperti, "mama", "papa", "dada". Orangtua dapat menstimulasi dengan sering mengajaknya bicara. bayi akan belajar menirukan ucapan kata-kata sederhana. Tampak berusaha berkomunikasi dengan memainkan intonasi suara dan pola melodi sehingga terdengar seperti kalimat. Suara-suara itu diarahkan pada orang yang berbicara padanya.
f.       Perkembangan Kemandirian
Gerakannya dalam mengunyah dan menggigit makanan semakin baik. Pola tidurnya mulai teratur. Tidur malamnya sekitar 12-14 jam dan bangun pada pagi hari. Namun, bayi masih mudah lelah, karena itu majukan makan siangnya sekitar pukul 11.00 agar ia bisa tidur siang sekitar 1-4 jam. Mulai menolak makan. Perilaku ini umumnya berlanjut di usia berikutnya.

E.     Macam-macam Permainan untuk Bayi Usia 10-12 Bulan
Yang sebaikanya dilakukan orang tua untuk bayi 10-12 bulan diantaranya :
1.      Memberikan beberapa balok agak besar dan mainan dengan roda untuk memainkannya. Hal ini dikarenakan mereka suka memungut benda apa saja yang menarik kemudian mengguncangnya, dan mendengarkan suara yang ditimbulkan terutama saat menjatuhkan kembali benda tersebut.
2.      Menunjukkan cermin pada bayi agar ia bisa melihat dirinya / rupanya di cermin. Respon yang ditunjukkan berupa ketertarikan mereka untuk menyentuh dan mencium cerminan wajah mereka yang terpantul di cermin.
3.      Duduk, berbicara, dan membaca bersama dengan bayi. Hal ini akan membantu para bayi tersebut mengerti bahasa dan berbicara, dan memudahkan untuk mendengarkan suara ibu mereka dan bisa memberitahu ibunya jika ibunya terlihat gembira dari cara ibu mereka berbicara dan melihat bayi mereka, bayi tersebut akan merasa senang berada di pangkuan ibunya sambil menyentuh gambar-gambar penuh warna yang ada di buku tersebut, dan juga akan tertarik saat melihat ada foto bayi lainnya didalam buku tersebut.
4.      Menghabiskan beberapa waktu untuk menyentuh dan memeluk bayinya sebagai kegiatan rutin. Hal ini akan membuat bayi merasa aman dan terikat dengan orang tuanya.
5.      Menunjukkan bagian-bagian tubuh dan menyebutnya secara jelas. Kegiatan mendengar dan melihat ini akan membantu para bayi mengerti dengan sejumlah bagian tubuh secara umum.
6.      Memberikan pujian dan sejumlah perhatian pada bayi. Pengaruhnya adalah bahwa para bayi tersebut akan senang dipuji karena telah berhasil melakukan sesuatu, bahkan mereka akan bertepuk tangan untuk menunjukkan kegembiraannya, serta membangun kepercayaan dan harga diri mereka.
7.      Menunjukan bermacam ekspresi wajah yang lucu saat bermain dengan bayi.  Para bayi tersebut akan tertawa dan mencoba menirunya.

Contoh permainan yang sesuai untuk bayi usia 10-12 bulan :
1.      Permainan Balok                                                                            
Balok kecil dari kayu yang dihaluskan permukaannya dan
diberi macam warna cerah.

2.      Permainan masuk-masukan

Potong bagian dasar 2 buah botol yang berbentuk sama,
tetapi berbeda ukuran. Botol yang berukuran kecil harus
dapat dimasukkan ke dalam botol yang lebih besar.

3.      Permainan keluar masuk
Berbagai plastic atau karton dan barang kecil(jangan terlalu
kecil hingga dapat tertelan anak).



 
4.      Bunyi-bunyian
Potongan panjang bekas botol plastic berbagai warna
dimasukkan kedalam botol transparan yang ditutup erat.

5.      Tetabuhan
Aneka kaleng logam dengan tutup yang erat

6.      Boneka
Gunting 2 lembar kain menyerupai boneka dan jahit kedua ujungnya menjadi satu dengan meninggalkan sedikit lubang. Tarik bagian dalam boneka ke arah luar dan isi didalamnya dengan kain bekas. Jahit bagian yang masih terbuka dan gambarkan wajah pasa kepala boneka tersebut.

7.      Botol penyimpanan
Satu botol plastic transparan berukuran besar dengan leher
 yang kecil dan benda-benda kecil yang dapat masuk kedalam
botol tersebut (jangan sampai tertelan pada anak).

8.      Mainan dorongan 
Buat lubang di tengah dari dasar dan tutup kaleng. Rentangkan
sepotong kawat (kira-kira sepanjang 60 cm) melalui tiap
lubang dan ikat ujungnya didalam kaleng. Letakkan beberapa
tutup botol dari logam ke kaleng dan tutup erat sehingga
kaleng dapat didorong seperti kereta.
9.      Mainan tarikan 
Sama seperti sebelumnya, hanya saja gunakan benang
sebagai pengganti kawat sehingga kaleng dapat ditarik.


10.  Tumpukan tutup botol 
Potong sedikitnya 3 botol plastic dengan bentuk yang
sama menjadi 2 bagian dan tumpuk.


PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi diantaranya adalah gizi dan stimulasi (alat permainan). Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Alat permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan alat permainan edukatif (APE). Demikian juga dengan nutrisi juga harus diperhatikan sehingga aspek tumbuh dan kembang bayi dapat berlangsung optimal.

3.2 Saran
Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi makanan seimbang kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan. Dalam memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk menyesuaikan dengan umur anak.



KEPUSTAKAAN

http://for-smart-parents.blogspot.com/2013/03/tumbuh-kembang-bayi-usia-10-11.html oleh : Dedeh Kurniasih Konsultan Ahli dan dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta ; Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tabloid Nikita. Edisi September 2012.

 WHO dan Depertemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar