BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masa balita merupakan masa emas, jendela kesempatan dan
merupakan masa kritis untuk anak usia 0-5 tahun (Depkes, 2006). Diperkirakan lebih dari 200 juta anak balita
di negara berkembang gagal mencapai potensi perkembangan optimalnya karena
masalah kemiskinan, malnutrisi, atau lingkungan yang tidak mendukung, sehingga
mempengaruhi perkembangan kognitif, motorik, emosi, dan sosial anak. Jumlah
Balita yang mencapai 10% dari penduduk Indonesia, menjadikan tumbuh kembang
balita ini sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas
generasi masa depan bangsa.
Menurut Soetjiningsih (1995), tumbuh kembang balita merupakan
proses yang kontinyu, yang dimulai sejak dalam kandungan sampai dewasa. Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Lingkungan yang menunjang
akan mengoptimalkan potensi yang genetik yang dipunyai seorang anak. Selain
faktor-faktor tersebut, ada juga kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sehingga
balita bisa mengalami tumbuh kembang optimal diantaranya adalah gizi tercukupi,
stimulasi yang memadai, dan eliminer terhadap faktor yang menggagu tumbuh
kembang.
Stimulasi atau rangsangan bermain erat kaitannya dengan
merangsang fungsi : sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri,
kreativitas, kepemimpinan dan moral. Sedangkan gizi balita sampai sekarang ini
masih menjadi fokus Indonesia dalam pencapaian Milenium Development Goals
(MDGs) tahun 2015. Mengingat pentingnya masalah gizi dan stimulasi pada masa
balita, dan berbagai fenomena mengenai tumbuh kembang balita yang terjadi di
Indonesia, penulis tertarik untuk membuat makalah tentang Kebutuhan Nutrisi dan
Stimulasi untuk bayi usia 10-12 bulan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan definisi
tumbuh kembang ?
1.2.2
Apa saja kebutuhan tumbuh bayi
10-12 bulan ?
1.2.3
Apa saja kebutuhan kembang bayi 10-12 bulan ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Menjelaskan definisi tumbuh
kembang
1.3.2
Mengetahui kebutuhan tumbuh bayi
10-12 bulan
1.3.3
Mengetahui kebutuhan kembang bayi
10-12 bulan
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa memahami
definisi tumbuh kembang
1.4.2 Mahasiswa
memahami kebutuhan tumbuh bayi 10-12 bulan
1.4.3 Mahasiswa mengetahui
kembang bayi 10-12 bulan
BAB II
ISI
A. Tumbuh
Kembang
Istilah tumbuh – kembang memiliki keterkaitan satu sama lain dan merupakan
2 unsur yang wajib dipenuhi. Adapun perbedaannya terletak pada definisi yakni ;
1.
Pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ, maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen
tubuh), sedangkan
2.
Perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan atau skill
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Untuk memenuhi kebutuhan
akan “tumbuh” asupan nutrisi
seimbang, istirahat dan olahraga menjadi faktor utama untuk terjadinya proses
tersebut yang sering dikenal dengan istilah “Asuh”. Sedangkan terwujudnya “kembang” diperankan oleh adanya
stimulasi, pengenalan tentang emosi, dan latihan-latihan yang mengasah setiap
indra (kemampuan motorik baik kasar ataupun motorik halus) dan dikenal dengan
“Asih dan Asah”.
Untuk bayi yang berusia
10-12 bulan mengalami peningkatan kebutuhan untuk tumbuh dan kembang yang lebih
banyak dibandingkan dengan usia sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat tambahan
dan perubahan kebutuhan untuk tumbuh-kembang seiring dengan pertambahan
usianya.
B. Pertumbuhan Bayi 10-12 Bulan
Pertumbuhan bayi usia 12 bulan meliputi:
1.
Panjang, berat dan lingkar kepala normal
Jenis kelamin
|
Panjang badan (mm)
|
Berat badan (kg)
|
Lingkar kepala (cm)
|
Laki-laki
|
73-78
|
8,8-10,9
|
45-48
|
Perempuan
|
72-76
|
8,8-10,2
|
44,8-46,4
|
(NHCS)
2.
Pertumbuhan dan kebutuhan kalori usia 9-12 bulan
Pertumbuhan panjang
|
1,2 cm/bulan
|
Pertumbuhan lingkaran kepala
|
0,50 cm/bulan
|
Pertambahan berat
|
±1,3 kg/bulan
|
Pemberian harian yang dianjurkan
|
100 kcal/kg/hari
|
C. Kebutuhan Gizi Bayi 10-12 Bulan
1.
Konsep gizi seimbang
Makan makanan
yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranekaragam
yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makan yang lain. Jadi mengkonsumsi makanan
yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber
zat tenaga antara lain : Beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,
sagu, roti dan mi. Minyak margarain dan santan yang mangandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber
zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan,
tempe tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu serta hasil olahan seperti keju. Zat pembangunan berperan sangat penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber
zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ tubuh.
Keanekaragaman
makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus berasal dari
satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan zat pembangaun dan
satu jenis makan sumber zat pengatur. Ini adalah penerapan prinsip
penganekaragaman yang minimal. Yang ideal adalah jika setiap kali makan,
hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk,
sayur dan buah). Sebagai contoh bila seseorang pada waktu pagi hanya minum kopi
dan makan singkong rebus, berarti belum beranekaragam. Dengan makanan yang
seimbang dan serat yang cukup (25-35 gram/hari) dapat mencegah atau memperkecil
kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif seperti misalnya, jantung koroner,
darah tinggi, diabetes melitus, dan sebagainya.
2.
Kebutuhan gizi bayi 10-12 bulan
a.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI)
Bayi yang telah
berusia 10-12 bulan disamping mengonsumsi ASI juga sudah dianjurkan untuk
mendapatkan MP-ASI. MP – ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
yang diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain ASI
setelah umur 4 bulan.
Jenis makanan
yang dianjurkan untuk bayi usia 10-12 bulan adalah makanan lembek. Sejak umur
10 bulan, makanan keluarga perlu diperkenalkan kepada bayi, agar pada saat
berumur 12 bulan, bayi sudah dapat makan bersama keluarga. Porsi makanan anak
12 bulan kira-kira separuh dari porsi orang dewasa. Pemberian ASI tetap
diteruskan sampai bayi berumur 2 tahun. Makanan selingan yang bergizi (bubur
kacang hijau, biskuit, pepaya/jeruk) perlu ditambahkan
MPASI harus aman
untuk bayi. Makanan harus bebas patogen (cuci tangan, pilih mkann segar, simpan
dan masak dengan baik), bebas toksin/racun, tidak ada bahan kimia berbahaya,
tidak ada tulang/bagian keras yang bisa menyebabkan keselek, dan tidak panas mendidih.
b.
Angka kecukupan gizi
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi kebutuhan bayi kelompok 7-12 bulan setiap hari yakni :
·
kalori : 800
KKal,
·
protein : 15 gr,
·
Vit A : 350 RE,
·
Vit D : 10 ug,
·
Vit E : 4 mg,
·
Vit K : 10 mg,
·
tiamin : 0,4 mg,
·
ribovlavin : 0,5 mg,
·
niasin : 3,8 mg
·
selenium : 15 ug
|
·
Vit B : 12 0,
·
asam folat : 22 ug,
·
piridoksin : 0,6 mg,
·
Vit C : 35 mg,
·
kalsium : 400 mg,
·
fosfor : 250 mg,
·
besi : 5 mg,
·
seng : 5 mg,
·
lodium :70 ug,
|
(sumber : LIPI Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi 1998).
c. Macam-macam
kebutuhan bayi 10-12 bulan
1) Kebutuhan buah
a) Buah yang disarankan: pada
usia 11-12 bulan, karena biasanya gigi-giginya sudah kuat dan lengkap,
dianjurkan memberi buah yang dapat dimakan utuh, seperti pisang untuk
melatihnya mengunyah..
b) Kebutuhan
sehari : Sebanyak ¼ gelas sehari
c) Cara pengolahan:
·
Segar / dimasak/
dibuat bubur kental
·
Khusus tomat
sebaiknya diblansir terlebih dahulu, kemudian kupas kulit arinya sebelum
diberikan atau diolah menjadi pure. Selanjutnya, di usia 1 tahun ke atas,
bayi/batita sudah dapat mengonsumsi nanas, sawo, dan mangga.
·
Jika ingin jus,
murni buah saja tanpa tambahan gula atau susu dan lainnya, jumlah yang kecil
dan diberi air.
·
Hindari Buah
Kalengan untuk Balita
d)
Beberapa anjuran
jenis buah-buahan yang bagus dikonsumsi
·
Pepaya
Sumber
yang tinggi kandungan betakaroten, vitamin C, mineral kalium dan magnesium,
serta mengandung senyawa flavonoid. Pepaya juga mengandung enzim papain yang
berfungsi sebagai penghancur serat makanan sisa sehingga dapat mencegah
sembelit. Pemberian sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung dalam
jumlah banyak. Misalnya, 2 sendok makan, kemudian meningkat 4 sendok. Jangan
langsung 1 mangkuk. Jika terlalu banyak akan menyebabkan hiperkaroten, bahkan
dapat mengganggu saluran pencernaan bayi.
·
Melon
Kaya akan vitamin A, B
kompleks dan vitamin C, juga banyak mengandung mineral kalium serta magnesium.
Melon oranye sangat kaya akan zat betakaroten. Bermanfaat untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan.
·
Avokad
Banyak mengandung
vitamin A dan E. Karena kandungan lemaknya cukup tinggi, maka kedua jenis
vitamin tersebut mudah diserap oleh tubuh. Kandungan lemaknya tergolong jenis
yang sehat sehingga baik untuk pertumbuhan sel otak bayi. Bermanfaat pula untuk
menurunkan kandungan kolesterol dan meningkatkan jumlah penyerapan karbohidrat
sehingga bayi dapat terhindar dari malnutrisi.
·
Belimbing Buah
Banyak mengandung serat
makanan, vitamin A dan C serta kalium. Belimbing buah juga baik dikonsumsi
untuk menambah daya tahan tubuh.
·
Pisang
Kandungan pisang mudah
diserap oleh tubuh. Banyak mengandung kalsium, zat besi, fosfor, vitamin C dan
B. Pilihlah pisang yang matang. Kandungan vitamin C, B kompleks, B6 dan
serotonin pada pisang berfungsi sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi
otak.
·
Pir
Buah pir mudah dicerna
oleh bayi. Karenanya pir dapat diperkenalkan secara dini. Pir kaya akan
kandungan serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Kupas
terlebih dahulu kulitnya sebelum diolah agar lebih mudah dicerna.
·
Apel
Apel kaya akan serat,
fitokimia dan flavonoid. Fitokimia dalam apel berfungsi sebagai zat antioksidan
yang dapat melawan kolesterol jahat, LDL (Low Density Lipoprotein) yang
potensial menyumbat pembuluh darah. Sedangkan zat flavonoid merupakan unsur
yang dapat mengurangi risiko terkena radikal bebas yang menyebabkan penyakit
kanker.
·
Jeruk
Jeruk kaya akan vitamin
dan mineral serta zat gizi esensial seperti potasium, folat, kalsium, niasin,
vitamin B6, vitamin C, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat,
dan lain-lain. Keunggulan lainnya, jeruk tidak mengandung kolesterol, sodium,
dan lemak. Vitamin C merupakan bahan yang dapat menambah daya tahan tubuh, juga
berperan membantu proses penyerapan zat besi, sehingga dapat mencegah
terjadinya anemia.
·
Tomat
Tomat kaya akan zat
lycopen, yaitu suatu antioksidan yang mampu mencegah dan mengurangi risiko
kanker terutama kanker leher rahim, ginjal dan pankreas. Kandungan vitamin A
dan C-nya berperan meningkatkan imunitas tubuh. Mengonsumsi 100 g tomat
berukuran sedang mampu menyediakan separuh dari kebutuhan vitamin C tubuh.
·
Jambu Biji
Memiliki kandungan
vitamin C paling tinggi dibanding jenis buah lainnya Paling tidak dalam 100 g
jambu biji terkandung kurang lebih 87 mg vitamin C. Karena itu, jambu biji
sanggup memulihkan fungsi ketahanan tubuh.
2)
Kebutuhan makanan sumber karbohidrat dan sayuran
Setelah
buah-buahan segar, secara bertahap pencernaan bayi diperkenalkan dengan bahan
makanan lain, yaitu pati (nasi,kentang,dan makanan pokok lainnya) serta serat
(beragam sayur-sayuran). Jika buah mengandung karbohidrat sederhana yang mudah
dicerna,beras dan makanan pokok lainnya mengandung karbohidrat kompleks yang
proses pencernaaannya lebih rumit. Sayuran juga mengandung serat, salah satu
jenis karbohidrat yang tidak tercerna.
Pada
tahap awal pengenalan nasi dan sayuran, sebaiknya tidak ditambah protein
hewani. Sama seperti makanan pokok, proses pencernaan sumber protein hewani
terutama daging sapi dan daging ayam cukup rumit. Oleh karena itu, biarlah bayi
mengenal citarasa makanan secara bertahap. Selain itu, agar organ pencernaannya
tidak bekerja berat mencerna pati dan protein hewani sekaligus.
Selain
menjadi sumber serat, sayuran merupakan pemasok beragam mineral dan vitamin.
Sayuran berlimpah zat besi, kalsium dan betakaroten yang merupakan zat-zat gizi
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Manfaat utama
serat adalah membantu membuang kotoran kaya zat-zat sampah yang bisa
membahayakan kesehatan. Asupan sayuran juga menyumbang kecukupan serat yang
penting untuk pertumbuhan bakteri-bakteri baik dalam usus bayi. Walaupun serat
sayuran penting untuk bayi, sebaiknya sayuran dipilih yang tidak mengandung
serat berlebihan.
Lazimnya,
nasi dan makanan pokok lain serta sayuran diberikan pada bayi setelah berusia 7
bulan. Berikut ini makanan pokok yang dapat diberikan pada bayi :
a)
Makanan sumber pati :
Nasi:
beras merah,beras putih (utk beras merah harus direndam 4jam sebelum dimasak),
kentang, ubi jalar: Ubi jalar merah, ubi jalar ungu, singkong: Singkong
mentega/kuning, jagung segar: Jagung manis, jagung biasa, makaroni: Makaroni
elbow / bengkok mini, mi kering: Pilih kualitas bagus tanpa pewarna (sebaiknya
dari produsen terpercaya), havermut : quick cooking oats, roti :Sebaiknya pilih
roti wholewheat (roti gandum), labu kuning : Labu kuning biasa, labu kuning jepang
(kabocha)
b)
Sayuran yang aman diberikan pada bayi:
Bayam
(merah ataupun hijau), kangkung: Kangkung akar/kangkung cabut muda, wortel, tomat
: Tomat merah, brokoli, kembang kol, buncis: Buncis muda atau buncis baby, kacang
polong segar/beku
3)
Kebutuhan makanan sumber protein
Menginjak usia 8 bulan, organ pencernaan
bayi sudah bisa dilatih mencerna makanan yang proses pencernaannya rumit,
seperti protein hewani. Dalam kelompok sumber protein hewani hanya yoghurt
khusus bayi, yoghurt tawar (plain yoghurt), keju alami (natural cheese) dan
tempe yang mudah cerna karena kandungan proteinnya sudah dicerna oleh bakteri
dan kapang (jamur). Jumlah nasi atau sumber karbohidrat lain yang dibutuhkan
setiap hari adalah (2-3 kali penyajian kecil) dan sayur-sayuran (1/4
gelas sehari) dengan saran penyajian yakni segar, dimasak, atau dibuat bubur
kental. Berikut ini sumber protein yg
aman utk bayi:
·
Telur : Terutama
kuning telur
·
Hati : Hati
ayam, hati sapi
·
Daging ikan :
Ikan kakap, ikan salmon, ikan gindara,
·
Ikan marlin,
ikan tenggiri
·
Daging ayam:
Pilih bagian dada, buang kulit dan lemaknya
·
Daging sapi :
Pilih yang tidak berlemak dan empuk, yaitu bagian has dalam (sirloin) dan has
luar (tenderloin)
·
Keju:Pilih keju
alami (natural Cheese) yang muda. Kalau susah mencari keju muda, pilih keju
yang rendah kadar garamnya, mis merk Prochiz atau Diamond. Itupun tidak
diberikan sering, hanya sesekali dalam jumlah sangat sedikit.
·
Kacang merah:
kacang merah segar, kacang merah kering
·
Kacang hijau :
Kacang hijau berkulit, kacang hijau kupas (sebaiknya direndam hingga mengembang
4-6 jam)
·
Kacang tolo
·
Tempe : Pilih
tempe segar, hindari yang sudah berbau amoniak (diparut pelan2 menggunakan
parutan kelapa, diserut hati-hati sambil ditekan menggunakan serutan keju atau
dicincang halus, dimasak hingga empuk)
·
Tahu: Pilih tahu
putih tanpa pewarna, tanpa bahan pengenyal dan masih baru (bayi sangat sensitif
terhadap kerusakan tahu yang mengakibatkan diare)
4)
Kebutuhan minum susu dan air putih
Kebutuhan
asupan susu yakni 480-720 ml sehari (dengan gelas), sedangkan air putih
disarankan 60-120 ml sehari. Saran penyajian adalah mulai diajarkan untuk
menggunakan gelas.
D. Kebutuhan Kembang Bayi 10-12 Bulan
1.
Perkembangan Anak Bulan Ke-10
a.
Perkembangan
Motorik Kasar
Gerakannya
untuk duduk sudah lebih bebas. Ia pun makin mahir mengatur posisi tubuhnya.
Bayi
mulai berjalan merambat dengan berpegangan pada furnitur yang ada. Ketika
berdiri berpegangan, ia sudah dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama,
sekitar setengah menit atau lebih. Telapak kaki sudah dapat menapak dengan
baik.
Ketika
dipegangi tangannya untuk ditatih, ia sudah dapat melangkahkan kakinya untuk
berjalan.
b.
Perkembangan
Motorik Halus
Koordinasi
kedua belah tangan sudah lebih baik. Kubus atau balok mainan yang dipegang oleh
masing-masing tangannya sudah dapat dipukul-pukulkan.
Karena
kerja sama kedua tangannya sudah baik, bayi bisa menirukan gerak tepuk tangan.
Beberapa
kemampuan yang didapatkan bayi 10-12 bulan diantaranya :
·
Bayi akan
menguasai pegang menjepit, memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk.
·
Hal ini
memungkinkan bayi untuk makan o-berbentuk sereal dan menempatkan benda kecil di
dalam kotak.
·
Bayi juga dapat
stack, sarang dan membandingkan benda-benda di tangan masing-masing
·
Bayi belajar
untuk menggunakan tangan masing secara bebas dalam bermain, yang biasanya
terjadi sekitar usia 12 bulan. Hal ini memerlukan mahir koordinasi tangan-mata.
c.
Perkembangan
Kognitif
Bayi
masih senang bermain-main menjatuhkan objek. Bayi pun mulai mencoba-coba
melemparkan mainannya dengan gembira, seperti mengharapkan suatu sensasi dari
permainan tersebut.
Kemampuannya
untuk mengamati sikap, ucapan dan perilaku orang dewasa yang berinteraksi
dengannya semakin bertambah. Ia dapat menirukan beberapa hal sederhana yang
baru, seperti peniruan kata maupun gerak tubuh.
Ketika
diajak melihat-lihat buku sambil didongengi cerita, bayi mulai menunjukkan
perhatian dan ketertarikan pada gambar-gambar di dalamnya.
d.
Perkembangan
Bahasa
Seperti
di usia sebelumnya, bayi suka menirukan ucapan yang dikatakan orang dewasa
kepadanya. Lakukan dialog lebih sering dengan menggunakan kata-kata sederhana.
Ucapkan berulang kali agar dapat ditirunya meski tidak sempurna.
Bayi
mengerti kata-kata yang dikenalnya, seperti jika ditanya, "Mana
Ayah?" ia akan memberi respons dengan memalingkan kepalanya mencari orang
yang dimaksudkan. Jika ia menemukan "ayah" akan ditatapnya sang ayah.
Bayi
sudah mengerti kata "ya" dan "tidak" dan dapat memberi
respons saat mendengar kata tersebut. Bayi seperti terdiam ketika yang
didengarnya adalah kata "tidak".
e.
Perkembangan
Sosial Emosi
Ia
merasa senang ketika mendapat perhatian atau diberi pujian karena melakukan
sesuatu. Sesuai yang diharapkan orang dewasa di sekitarnya. Ada kecenderungan
ia akan melakukan kembali atau mengulang perilaku tersebut.
Perasaan
takut, khawatir, dan rasa tak nyaman terhadap orang tertentu, situasi atau
orang asing, dan ditinggalkan orang terdekatnya masih ditemui di usia ini.
Antusias
mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, apalagi dengan kemampuan motoriknya
yang semakin bertambah. Perhatikan faktor keamanan lingkungan di sekitar bayi.
f.
Kemandirian
Teruskan
melatihnya makan sendiri. Ia akan menggunakan jari-jemari tangannya untuk
memasukkan makanan ke mulut. Ajarkan cara memegang sendok untuk mengambil
makanan di piringnya.
Bayi
bisa menggunakan jempol dan jari tangan lainnya untuk memegang gelas dan
belajar minum. Gunakan gelas plastik agar aman.
2. Perkembangan Anak Bulan Ke-11
a. Perkembangan
Motorik Kasar
Posisi duduk sudah stabil dan seimbang
dengan baik, bahkan bayi sudah bisa bergerak memutar pada saat duduk. Masih
melancarkan kemampuan berjalannya. Teruskan stimulasidengan menatih atau
membiarkan ia merambat sambil berpegangan pada meja, kursi atau barang di dalam
rumah yang dapat menopang tubuhnya. Dalam posisi berdiri, bayi sudah dapat
membungkukkan badan ke arah posisi duduk. Beberapa bayi sudah dapat berjalan
sendiri 1-2 langkah, kemudian terjatuh.
b. Perkembangan
Motorik Halus
Masih senang
memukul-mukulkan kedua mainan yang ada pada masing-masing tangannya. Gemar
memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadahnya. Selama bermain terkadang ia
mengulurkan pergelangan tangannya atau memanipulasi objek mainannya. Bayi dapat
memegang mainan menggunakan kelima jarinya, untuk benda kecil ia sudah dapat
memegang dengan ibu jari dan telunjuk. Bayi dapat merasakan perbedaan permukaan
benda halus dan kasar dengan telapak tangannya.
c. Perkembangan
Kognitif
Bila mendengar suatu bunyi, ia akan
berusaha mencari sumber suara dengan menggerakkan kepala maupun bahunya. Bayi
akan meniru gerak secara spontan dan juga hal-hal baru yang diajarkan padanya. Bila
kedua tangannya sedang "penuh" memegang mainan, lantas ada objek lain
yang menarik perhatiannya, maka ia tetap berusaha mengambilnya. Adakalanya ia
letakkan dulu satu mainannya untuk mengambil benda tersebut. Seperti di usia
sebelumnya, jika ada mainan yang diinginkannya terhalang sesuatu, bayi akan
berusaha mengambilnya dengan berbagai cara atau menyingkirkan halangan
tersebut.
d. Perkembangan
Sosial-Emosi
Bayi
mengekpresikan permintaannya dengan menunjuk objek yang diinginkan. Seperti di
usia sebelumnya, ia memperlihatkan rasa suka dan tidak pada seseorang, objek
maupun tempat. Bisa diajak "bekerja sama" dalam bermain. Contoh, bayi
akan memberi saat kita memintanya untuk memberikan sesuatu yang ada dalam
genggamannya. Masih mengalami ketakutan dan rasa tak nyaman bila berpisah
dengan ibu. Ini wajar saja karena ada kedekatan secara emosional dan
ketergantungan yang kuat pada figur ibu.
e. Perkembangan
Bahasa
Bisa menyebut
kata "mama", "papa" atau "dada". Beri respons
kala bayi mampu mengucapkan kata-kata tersebut. Hal ini amat berarti baginya. Dari
pengalaman, ia belajar bahwa dengan berteriak ia bisa menarik perhatian
orangtuanya. Dari itu ia sering mengeluarkan suara-suara ribut seolah berseru.
Bayi sudah dapat mengerti namanya. Lakukan stimulasi dengan sesering mungkin
memanggil namanya.
f. Perkembangan
Kemandirian
Dapat menggunakan tangan serta jemari
tangannya dengan lebih baik. Untuk itu, latih bayi untuk memegang sendok meski
caranya masih dengan tangan mengepal. Ketika dipakaikan baju sudah bisa diajak
bekerja sama. Contoh, dengan mengulurkan tangan atau kaki.
3. Perkembangan Anak Bulan Ke-12
a. Perkembangan
Motorik Kasar
Berdirinya semakin stabil dan sudah
dapat tanpa berpegangan. Dapat berjalan beberapa langkah meski masih butuh
penopang untuk keseimbangan tubuhnya. Bantu bayi dengan memegangi kedua atau
salah satu tangannya. Dapat bergerak dari posisi duduk ke berdiri dengan cara
berlutut; satu kakinya ditarik dan diangkat sampai akhirnya dapat berdiri.
b. Perkembangan
Motorik Halus
Kegemarannya memasukkan dan mengeluarkan
objek dari/ke dalam wadah masih terus berlangsung. Mengambil objek yang kecil
(sebesar buah kismis) masih dengan menjimpit (dengan menggunakan jempol dan
jari telunjuk). Dapat memegang krayon dan mengarahkannya pada kertas, namun
belum membuat suatu coretan.
c. Perkembangan
Sosial-Emosi
Kesadaran akan lingkungan sekitar
semakin bertambah. Hal ini merupakan pertanda baik. Ia dapat mengenali orang
baru yang dijumpai. Begitu pula dengan permainan atau barang-barang di
sekitarnya. Takut pada orang asing dan takut berpisah dari ibu juga masih
ditemui di usia ini. Ada juga rasa takut lain, seperti takut ketika dicuci
rambutnya, takut pada suara keras, takut pada sesuatu yang tiba-tiba bergerak,
dan lainnya. Namun rasa takut ini biasanya akan hilang dalam beberapa bulan ke
depan. Bayi menolak perhatian dari orang lain dengan cara rewel atau menangis
(terutama bila ada ibu di dekatnya). Jika memegang suatu objek ia akan
mengulurkannya kepada orang yang ada di dekatnya. Bukan untuk memberikan
melainkan hanya memperlihatkan pada orang tersebut.
d. Perkembangan
Kognitif
Memperlihatkan pemahaman akan kata yang
familiar. Contoh, "Ambil boneka beruangnya, Sayang!" Meski tidak
langsung memberi respons dengan mengambil, bayi akan memerhatikan objek yang
dimaksud. Hal ini menandakan ia mengerti "boneka beruang" yang
dimaksudkan. Memerhatikan arah gerak suatu objek yang dilemparkannya dan
memerhatikandampak yang ditimbulkan dari objek yang dilempar tersebut. Ini
merupakan permainan yang menarik baginya. Sudah mengerti akan perkataan
"tidak". Bayi akan berhenti melakukan sesuatu atau terdiam ketika
mendengar kata "tidak". Memberi respons pada permintaan-permintaan
sederhana. Umpamanya, "Ayo ke sini, Sayang." Maka bayi pun memberi
respons dengan mendekat.
e. Perkembangan
Bahasa
Seperti di usia sebelumnya, bayi dapat
mengucapkan beberapa kata sederhana seperti, "mama",
"papa", "dada". Orangtua dapat menstimulasi dengan sering
mengajaknya bicara. bayi akan belajar menirukan ucapan kata-kata sederhana. Tampak
berusaha berkomunikasi dengan memainkan intonasi suara dan pola melodi sehingga
terdengar seperti kalimat. Suara-suara itu diarahkan pada orang yang berbicara
padanya.
f. Perkembangan
Kemandirian
Gerakannya dalam mengunyah dan menggigit
makanan semakin baik. Pola tidurnya mulai teratur. Tidur malamnya sekitar 12-14
jam dan bangun pada pagi hari. Namun, bayi masih mudah lelah, karena itu
majukan makan siangnya sekitar pukul 11.00 agar ia bisa tidur siang sekitar 1-4
jam. Mulai menolak makan. Perilaku ini umumnya berlanjut di usia berikutnya.
E.
Macam-macam
Permainan untuk Bayi Usia 10-12 Bulan
Yang sebaikanya dilakukan orang tua untuk bayi 10-12
bulan diantaranya :
1.
Memberikan
beberapa balok agak besar dan mainan dengan roda untuk memainkannya. Hal ini
dikarenakan mereka suka memungut benda apa saja yang menarik kemudian
mengguncangnya, dan mendengarkan suara yang ditimbulkan terutama saat
menjatuhkan kembali benda tersebut.
2.
Menunjukkan
cermin pada bayi agar ia bisa melihat dirinya / rupanya di cermin. Respon yang
ditunjukkan berupa ketertarikan mereka untuk menyentuh dan mencium cerminan
wajah mereka yang terpantul di cermin.
3.
Duduk,
berbicara, dan membaca bersama dengan bayi. Hal ini akan membantu para bayi
tersebut mengerti bahasa dan berbicara, dan memudahkan untuk mendengarkan suara
ibu mereka dan bisa memberitahu ibunya jika ibunya terlihat gembira dari cara
ibu mereka berbicara dan melihat bayi mereka, bayi tersebut akan merasa senang
berada di pangkuan ibunya sambil menyentuh gambar-gambar penuh warna yang ada
di buku tersebut, dan juga akan tertarik saat melihat ada foto bayi lainnya
didalam buku tersebut.
4.
Menghabiskan
beberapa waktu untuk menyentuh dan memeluk bayinya sebagai kegiatan rutin. Hal
ini akan membuat bayi merasa aman dan terikat dengan orang tuanya.
5.
Menunjukkan
bagian-bagian tubuh dan menyebutnya secara jelas. Kegiatan mendengar dan
melihat ini akan membantu para bayi mengerti dengan sejumlah bagian tubuh
secara umum.
6.
Memberikan
pujian dan sejumlah perhatian pada bayi. Pengaruhnya adalah bahwa para bayi
tersebut akan senang dipuji karena telah berhasil melakukan sesuatu, bahkan
mereka akan bertepuk tangan untuk menunjukkan kegembiraannya, serta membangun
kepercayaan dan harga diri mereka.
7.
Menunjukan
bermacam ekspresi wajah yang lucu saat bermain dengan bayi. Para bayi tersebut akan tertawa dan mencoba
menirunya.
Contoh permainan yang
sesuai untuk bayi usia 10-12 bulan :
1. Permainan
Balok
Balok
kecil dari kayu yang dihaluskan permukaannya dan
diberi
macam warna cerah.
2. Permainan masuk-masukan
Potong
bagian dasar 2 buah botol yang berbentuk sama,
tetapi
berbeda ukuran. Botol yang berukuran kecil harus
dapat
dimasukkan ke dalam botol yang lebih besar.
3. Permainan
keluar masuk
Berbagai
plastic atau karton dan barang kecil(jangan terlalu
kecil
hingga dapat tertelan anak).
4. Bunyi-bunyian
Potongan
panjang bekas botol plastic berbagai warna
dimasukkan
kedalam botol transparan yang ditutup erat.
5. Tetabuhan
Aneka
kaleng logam dengan tutup yang erat
6. Boneka
Gunting
2 lembar kain menyerupai boneka dan jahit kedua ujungnya menjadi satu dengan
meninggalkan sedikit lubang. Tarik bagian dalam boneka ke arah luar dan isi
didalamnya dengan kain bekas. Jahit bagian yang masih terbuka dan gambarkan
wajah pasa kepala boneka tersebut.
7. Botol penyimpanan
Satu
botol plastic transparan berukuran besar dengan leher
yang kecil dan benda-benda kecil yang dapat
masuk kedalam
botol
tersebut (jangan sampai tertelan pada anak).
8. Mainan dorongan
Buat
lubang di tengah dari dasar dan tutup kaleng. Rentangkan
sepotong
kawat (kira-kira sepanjang 60 cm) melalui tiap
lubang
dan ikat ujungnya didalam kaleng. Letakkan beberapa
tutup
botol dari logam ke kaleng dan tutup erat sehingga
kaleng
dapat didorong seperti kereta.
9. Mainan
tarikan
Sama
seperti sebelumnya, hanya saja gunakan benang
sebagai
pengganti kawat sehingga kaleng dapat ditarik.
10. Tumpukan
tutup botol
Potong
sedikitnya 3 botol plastic dengan bentuk yang
sama
menjadi 2 bagian dan tumpuk.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tercapainya tumbuh kembang yang
optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil
interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik,
lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil
akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi diantaranya adalah gizi dan stimulasi (alat
permainan). Dunia anak tidak dapat dipisahkan dengan dunia bermain. Alat
permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak
sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal untuk pengembangan
aspek fisik, bahasa, kognitif dan soaial anak atau disebut dengan alat
permainan edukatif (APE). Demikian juga dengan nutrisi juga harus diperhatikan
sehingga aspek tumbuh dan kembang bayi dapat berlangsung optimal.
3.2 Saran
Tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal. Diharapkan kepada orangtua dan keluarga agar memberi
makanan seimbang kepada bayi dan balita untuk mencegah terjadinya kekurangan
gizi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan. Dalam
memberikan alat permainan pada anak diharapkan kepada orang tua untuk menyesuaikan
dengan umur anak.
KEPUSTAKAAN
http://for-smart-parents.blogspot.com/2013/03/tumbuh-kembang-bayi-usia-10-11.html
oleh : Dedeh
Kurniasih Konsultan
Ahli dan dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo
Jakarta
Soetjiningsih.
1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta ; Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tabloid
Nikita. Edisi September 2012.
WHO dan Depertemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar